Pengadaan Ekskavator untuk Penanganan Banjir di Bontang Dikucur Rp 4,5 Miliar

bontangpost.id – Program penanganan banjir menjadi perhatian Pemkot Bontang. Pada APBD Perubahan tahun ini dialokasikan Rp 4,5 miliar untuk pengadaan kendaraan berat. Dalam menunjang proses normalisasi sungai. Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Amiruddin Syam mengatakan ada empat unit kendaraan alat berat yang akan dibeli. “Ada dua unit ekskavator mini PC 50, satu unit ekskavator long arm PC 200, dan satu unit dump truk,” kata Amiruddin. Ia menjelaskan pengadaan ini dipandang penting untuk menggenjot upaya pengerukan di DAS Bontang maupun Guntung. Selain itu juga untuk membantu perbaikan drainase. Sehingga dampak banjir dapat diminimalisasi. Sembari menunggu hasil masterplan yang rampung pada akhir tahun ini.

Nantinya ekskavator mini akan disiagakan di beberapa kelurahan yang menjadi langganan banjir. Diharapkan kehadiran alat berat ini bisa membantu warga dalam proses kerja bakti. Sehingga volume tampung sungai bisa maksimal. Setelah sedimen pasir dan tanah terangkut.

Sejauh ini langkah penurapan Sungai Bontang juga terus berjalan. Utamanya dua proyek penurapan di Gunung Elai dan Api-Api. Bahkan di APBD Perubahan nantinya juga ada kegiatan penurapan di Kelurahan Bontang baru. Sifatnya swakelola. Mengingat durasi pengerjaan terbatas yakni tiga bulan.

“Kami akan memaksimalkan waktu yang ada supaya langkah penyelesaian banjir ini bisa berjalan,” tutur dia. Ia mengaku banjir di awal pekan ini lantaran curah hujan yang sangat tinggi. Apalagi itu berasal dari daerah hulu. Amiruddin berharap masterplan bisa memetakan daerah mana yang harus ditangani untuk mengurai masalah banjir di Kota Taman.

Diketahui, pada 5 September lalu lima kelurahan terendam luapan air sungai. Meliputi Kelurahan Guntung, Gunung Telihan, Gunung Elai, Api-Api, dan Tanjung Laut Indah. Musibah banjir pada tahun ini sudah enam kali terjadi. Selain 5 September lalu, banjir juga melanda Bontang pada 7 Januari, 26 januari, 6 Maret, 26 April, dan 10 Mei. Mengenai penurapan sungai di Gunung Elai mendapat kucuran dari Bankeu Pemprov Kaltim. Nilainya mencapai Rp 16 miliar. Proyek ini dikerjakan oleh PT Bumi Lansirang. Sementara penurapan di Api-Api senilai Rp 6 miliar. CV Mitra Piposs yakni perusahaan asal Bontang yang berhasil memenangkan tender. Kedua proyek ini progresnya masih di bawah 10 persen. (ak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *