Pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke XVI Tingkat Kota Bontang tahun 2022 yang akan digelar dari tanggal 15 sampai dengan 21 November 2022 ini akan menjadi tempat bersaing untuk menjadi yang terbaik di sembilan cabang lomba yang disediakan.
Setiap tahun kita melaksanakan MTQ. Pertanyaannya, Makna bersama apa yang harus tumbuh? Perjuangan dan ajaran apa lagi yang harus dilakukan?
Memaknai seremoni MTQ merupakan masa di mana tumbuh kesadaran bersama untuk proses meng-internalisasi nilai-nilai Alquran, memupuk kecintaan generasi muda terhadap Alquran, dan mengamalkan ajaran Alqur’an.
Memaknai seremoni MTQ harus dipahami bukan sekadar ritual seremoni saja, MTQ memiliki makna penting bahwa sebuah daerah yang berkembang selalu mengevaluasi diri sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan menyadari tantangan demi tantangan yang tidak lebih ringan.
Musabaqoh Tilawatil Qur’an sendiri merupakanh proses internalisasi nilai-nilai Alquran dan memupuk kecintaan generasi muda terhadap Alquran, inilah dasar yang menjadi na-waytu (baca niat) pihak penyelenggara, Ini penting karena secara teologis nilai dari setiap aktivitas sangat bergantung pada niatnya, bahwa menjadi juara merupakan sesuatu yang penting, tetapi tidaklah menjadi tujuan yang primer, cukup hanya sekunder, tujuan di atas mendapat justifikasi yang kuat dari banyak dalil, terutama yang mengingatkan umat Islam tentang pentingnya membaca Alquran dan meng-internalisasikan nilainya dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu kajian Alqur’an terus digiatkan dalam masyarakat dalam rangka meningkatkan pemahaman yang utuh dan benar untuk mencapai itu semua tentu masyarakat memerlukan bimbingan dari ulama yang berkompeten dibidangnya. Peran Ustadz, Ulama Para Kyai serta Abuya secara bersama dibutuhkan untuk meningkatkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama islam Khususnya di Kota Bontang dengan motto “Iman dan Taqwa” tentunya, nilai-nilai yang menjadi motto atau pandangan hidup dalam masyarakat perlu ditumbuhkembangkan melalui proses pendidikan fomal maupun informal. Nilai-nilai islam haruslah dijadikan rujukan utama dalam lingkungan kehidupan keluarga, sosial dan masyarakat ditengah arus globalisasi serta pergeseran nilai-nilai norma dan perilaku masyarakat saat ini.
Penyelenggaraan MTQ seyogyanya menjadi salah satu media syiar kebajikan. Bahwa membaca dan mempelajari serta mengamalkan ajaran Alqur’an ditengah derasnya arus perubahan sosial dewasa ini menjadi sangat penting sampai kapanpun. Umat islam akan mencapai puncak kemajuan dan kejayaannya dalam berbagai bidang jika berpegang teguh pada ajaran Alqur’an. Inilah kayakinan yang harus dikobarkan secara terus menerus yang merupakan sebuah nilai dalam sanubari setiap umat islam. Sebagaimana keyakinan kita sebagai kaum muslimin, Alqur’an menjadi pokok utama yang tidak habis-habisnya untuk digali dan dikaji. Tuntunan yang ada dalam Alqur’an membawa pada kehidupan yang harmonis yaitu saling bertoleransi serta penuh kedamaian serta saling mengenal dan tidak membenci satu sama lainnya.
Dengan demikian mengajak seluruh umat manusia untuk bekerjasama dalam kebaikan bukan bekerjasama dalam keburukan. Untuk itu pemahaman yang perlu kita bangun dalam memaknai MTQ ini adalah bukan semata-mata ajang untuk berlatih dan bertanding semua cabang lomba yang ada, akan tetapi semangat pengamalan Alquran harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi media yang efektif dalam mewujudkan masyarakat yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia,.
MTQ juga memiliki makna upaya pencerdasan umat. MTQ berusaha mendorong masyarakat senantiasa meningkatan kecintaan umat Islam terhadap nilai-nilai yang terkanduing dalam Al Quran, dalam Al Quran juga menjabarkan berbagai hal tentang ilmu pengetahuan, ilmu keagamaan, ilmu kemasyarakatan, sejarah nilai-nilai Islam serta Al Quran melihat secara realitis umat Islam itu sendiri, Apakah telah dilakukan dalam kehidpan sehari-hari, penyelenggaraan MTQ merupakan ikon kebanggaan Islam dalam menyiarkan nilai-nilai dan semangat alqurani ditengah-tengah masyarakat. MTQ juga dapat dijadikan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan karakter umat yang unggul, pembinaan karakter yang tangguh dalam menghadapi berbagai persoalan dan kita semua berharap MTQ menjadi salah satu media menyebarkan syiar islam dan menjadikan kita untuk tekun membaca, mempelajari dan mengamalkannya ditengah arus perubahan sosial dewasa ini.
Makna strategis yang terkandung dalam MTQ adalah upaya membangun umat yang religius, sejalan dengan visi-misi pembangunan Kota Bontang ke depan, yakni “Terwujudnya Kota Bontang Yang Lebih Hebat dan Beradab” tentu dengan Berlandaskan Iman dan Taqwa.
Ajaran agama yang terdapat di dalam Al-quran dijadikan sebagai sandaran moral untuk terus membangun dan mengembangkan hubungan yang harhomis antara sesama umat beragama, antar umat beragama dengan umat beragama lainnya, serta antar umat beragama dengan pemerintah.
Dengan momentum penyelenggaraan MTQ ini, semoga kita semua dapat menjadikannya sebagai salah satu wujud kebersamaan untuk terus bergandengan tangan, bahu membahu dan menyingsingkan lengan baju, untuk melakukan yang terbaik dengan menyatukan tekad, menyusun kekuatan dan melangkah bersama bagi kemajuan daerah kita Kota Bontang tercinta ini, karena sesungguhnya masih banyak hal-hal yang masih harus dibenahi dan diperbaiki ke depannya.
Kepada pemuka agama, alim ulama, qori/qoriah, serta seluruh kaum muslim muslimat diharapkan untuk mengembangkan ajaran Al quran di tengah-tengah kehidupan umat melalui amar ma’ruf nahi munkar,dan sudah selayaknya menampilkan ajaran islam yang Rahmatan Lil Alamiin, dengan demikian muslim di Kota Bontang sudah seharusnya mampu berperan dalam kemajuan pembangunan dan mampu memberikan kontribusi dalam kehidupan masyarakat. (by Admin)
Gedung Arena MTQ Stadion Bessai Berinta Jl. AIP II KS Tubun, Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia